Home
»
Berita Viral
»
Seorang Wanita Sempat Nangis dan Ketakutan karena Naik Taksi Online Tengah Malam, ini Kisahnya
Seorang Wanita Sempat Nangis dan Ketakutan karena Naik Taksi Online Tengah Malam, ini Kisahnya
AKSIKOTABOGOR.COM - Seorang netizen perempuan bagikan kisah terburuk saat naik taksi online tengah malam. Adanya jasa transportasi online dianggap memberi banyak kemudahan. Model transportasi ini disebut lebih aman, efektif dan terjangkau.
Namun belakangan, sebuah kisah tak mengenakan saat naik taksi online jadi viral di media sosial.Kisah tersebut pertama kali dibagikan oleh pemilik akun Twitter @LadyZwolf.
Dalam cuitan tersebut, perempuan bernama Twelvi F. ini menulis, "Malam ini pengalaman terburuk gue naik Uber seumur hidup.
Gue masih ketakutan. Please read, share, and please stay safe."
Kejadian tersebut bermula saat dirinya memulai bekerja pukul 5 pagi pada Sabtu (17/03/2018).
Twelvi melakukan pekerjaan saat akhir pekan di Gandaria, Jakarta Selatan.
Pekerjaannya baru selesai saat tengah malam, lewat pukul 12 malam dan hari sudah berganti Minggu dini hari.
Karena lelah dan mengantuk, Twelvi akhirnya memesan jasa taksi online Uber untuk mengantarnya pulang.
Driver yang menerima pesanan Twelvi datang menjemputnya sekitar pukul 00.33 malam.
Ia pun minta diantar ke daerah Kalibata City.
Saat berada di dalam mobil, Twelvi sempat bermain ponsel sebelum akhirnya tertidur karena kelelahan.
Namun, ketika Twelvi terbangun, dirinya menyadari hal yang tak biasa.
Twelvi mendapati jalan yang ia lewati bukan jalan yang ia lalui setiap pulang ke rumah.
"Pak ini kita di mana ya?" tanya Twelvi pada sang driver.
Bukannya menjawab, sang sopir malah balik bertanya, "Oh. Tadi mau kemana ya? Kota Kalibata?"
Twelvi yang semakin merasa ada keanehan segera mengecek ponselnya.
Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 01.28.
"Udah nyaris 1 jam sejak berangkat. Gandarian ke Kalibata nggak pernah sejauh ini tengah malam," tulis Twelvi dalam ceritanya.
Tak sampai di situ saja, Twelvi juga melihat ada notifikasi bahwa ada pesan masuk di email.
Ternyata, pesan tersebut dikirim oleh pihak Uber yang melaporkan bahwa perjalanannya sudah selesai 10 menit yang lalu.
Hal itu berarti Twelvi seharusnya sudah sampai di rumah pukul 01.18 lalu.
Twelvi mencoba untuk tidak menjerit padahal saat itu dirinya mengaku sudah ketakutan.
Tapi, sang driver justru malah tertawa dan dengan santai menjawab, "Kejauhan ya."
Twelvi pun segera membuka aplikasi peta untuk memastikan bahwa sang driver membawanya ke jalan yang sesuai dengan arah rumahnya.
Akhirnya, 10 menit kemudian, sekitar pukul 01.36 dini hari, Twelvi sampai di apartemennya.
Saat tiba di lobi, ia pun memberanikan diri untuk bertanyata ke sang driver.
"Pak, tadi pas saya ketiduran, bapak lewat mana itu ya?"
Sang driver lagi-lagi tertawa dengan nada meledek.
"Iya tadi lewat Kemang."
Twelvi pun langsung membantah jawaban sang driver.
"Enggak pak. Itu jauh banget, dari Kemang ke Kalibata jam segini nggak pernah sejam lebih."
Tapi, sopir tersebut hanya tertawa kecil, "Oh gitu ya?"
Twelvi pun langsung turun dengan setengah berlari menuju ke lobi dimana selalu ada satpam yang bertugas 24 jam.
Setibanya di kamar, Twelvi langsung membuka history perjalanan yang bisa menunjukkan peta kepulangannya.
Tak disangka, ternyata taksi Uber yang ia naikki tak pernah lewat daerah Kemang.
"Aku menangis. Aku menangis karena aku ketakutan dan trauma," ungkapnya.
Dirinya menangis karena sebagai perempuan yang tinggal sendiri, ia sadar hal buruk bisa menimpanya.
"Tidak akan ada orang yang sadar berhari-hari. Aku merasa tidak aman."
Dalam cuitan tersebut, ia juga menuliskan beberapa kejanggalan yang ia alami saat kejadian tersebut.
Twelvi mengaku kejadian tersebut adalah pengalaman mengerikan yang membuatnya ketakutan.
Selamai ini dirinya mengira bahwa naik taksi online adalah pilihan teraman untuk perempuan ketika pulang tengah malam.
Namun, peristiwa tersebut justru membuatnya sangat trauma.
"Gue nggak pernah setakut ini sebelumnya mengenai pulang tengah malam."
Twelvi sadar bahwa dirinya harus bersyukur karena sekarang ia aman dan hal buruk tak terjadi.
Meskipun begitu, sampai sekarang dirinya masih merasa takut.
Kisahnya ini jadi viral dan sudah dibagikan hampir 3 ribu kali.
Twelvie telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak Uber sebelum mengunggah kisahnya di media sosial.
Ia memutuskan untuk tak mengunggah foto atau plat mobil karena ia menyerahkan urusan tersebut ke pihak Uber.
Meski dibuat takut, Twelvi mengaku tak akan berhenti menggunakan aplikasi tersebut.
Selama menggunakan layanan ini bertahun-tahun, dirinya juga banyak bertemu dengan driver baik.
Di akhir thread, Twelvi membagikan perkembangan konfirmasi laporan dari pihak Uber.
Semoga kejadian yang dialami Twelvi bisa jadi pengingat agar para penumpang lebih berhati-hati.
Atau kamu pernah mengalami kejadian yang sama juga?
Artikel Asli